Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Adab Ketika Mengalami Kesalahan/Kegagalan Dalam Mengenai Sasaran

Puta Target Dari kitab al furusiyah ibnul qayyim rahimahullah Apabila tembakan anak panah memeleset ke kanan sasaran atau kirinya atau atasnya atau bawahnya, maka cari apa penyebabnya serta dari mana sumbernya. Apakah karena busur, atau tali, atau anak panah, atau angin, atau dari diri pemanah; yaitu cara memegang, atau kuncian tangan, atau cara melepas, atau cara membidik. Setelah letak kesalahannya berhasil ditemukan, maka pemanah harus segera memperbaiki dan menghindarinya terjadi kembali. Lalu ia meneruskan memanah dengan membaca basmalah setiap kali melepaskan anak panah. Jika tepat mengenai sasaran maka ia harus mengucapkan hamdalah, memuji-muji Allah, dan berkata: “Ini karena keutamaan dari Allah.” Jika tembakannya memeleset maka ia tidak boleh merasa kecil hati, sempit hati, kesal, serta tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Kesalahan dalam hal ini lebih dicintai Allah daripada ketepatan pada permainan-permainan lainnya. Ketika mengalami kegagalan dal

Tanya Jawab 1: Tentang Kriteria Busur Horsebow

Manchu bow Afwan, mau tanya  . Apa definisi horsebow?  . Dalam bahasa arab horsebow disebut apa?  . Apa kriteria busur dikatakan horsebow? Jawaban: Horsebow ini nama generik utk jenis busur berbagai peradaban Asia yg umum digunakan oleh para. Nama generik lain adalah busur komposit krn material pembentuknya. Busur pendek/short bow krn ukurannya Busur reflex krn bentuknya (flek  melengkung, reflex dari melengkung ke suatu arah ditarik ke melengkung arah lawannya). Cirinya  terdiri dari   bagian   gagang/qabidh,   lengan/dustar,  . Segmen kaku di ujung nya/siyah. Ciri  fisik. Dalam bahasa arab, horsebow dikenal dgn sebutan berdasarkan material pembentukanya atau busur komposit. Material pembentuknya secara tradisional terdiri dari   bahan utama otot/sinew (Sinew macem , domba, rusa, sapi, dll), kayu/bambu, tanduk, Yg direkat jadi satu. Bahasa arabnya Masnu'ah, Mashnu'ah atau Murokkabah, Lem buat laminasi, lem dri fish blader atau yg dri rebusan sinew? Palin

Tutorial: Teknik Memegang Busur Berdasarkan 3 Mazhab Besar Panahan

Gambar 1, Anatomi Tangan Gambar 2, Postur Teknik 30 Mazhab Abu-Hāshim memegang gagang dengan kemiringan yang akut (acute obliqueness), dengan menempatkannya di antara lekukan yang terbentuk oleh sendi kedua jari-jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking tangan kiri serta yang terbentuk oleh sendi ketiganya, sementara ujung atas gagang menyentuh dasar jempol kiri dekat dengan ruas keduanya, dan ujung bawah gagang terletak pada suatu titik dengan jarak selebar satu setengah atau dua jari dari pergelangan tangan. Lalu tekankan otot-otot penggerak kelingking/hypothenar eminence (Lihat Gambar 1) pada gagang, kencangkan genggaman kelingking sekencang mungkin, lalu jari manis sedikit kurang dari kelingking, lalu jari tengah sedikit kurang dari jari manis, lalu jari telunjuk sedikit kurang dari jari tengah, sedangkan jempol tetap lepas dan berada baik di depan gagang maupun di belakangnya. Metode ini diikuti oleh Orang Persia, terutama oleh para pemanah seperti Shāpūr dhu’l-Aktāf

Tutorial: Beberapa Teknik dan Cara Berdiri Ketika Memanah

Teknik Berdiri Dalam khasanah memanah Daulah Islamiyah / Timur Tengah terdapat tiga cara berdiri: Yang pertama adalah berdiri dengan menyamping di mana sasaran sejajar dengan bahu kiri dan kedua kaki berjarak sepanjang lengan bawah sang pemanah, ini adalah posisi berdiri dari Mazhab Abu Hashim Al Mawardi Yang kedua adalah berdiri dengan frontal di mana sasaran diletakkan tepat di tengah kedua mata dan kedua kaki berjarak selebar telapak tangan sang pemanah, ini adalah posisi berdiri dari Mazhab Tahir Al Balkhi Yang ketiga adalah berdiri dengan posisi pertengahan antara menyamping dan frontal di mana sasaran sejajar dengan mata kiri dan kedua kaki berjarak selebar satu jengkal sang pemanah, ini adalah posisi berdiri dari Mazhab Ishaq Ar Raqqi Penggunaan Teknik Berdiri Pentingnya mempelajari ketiga posisi berdiri ini adalah dalam rangka menghadapi berbagai kondisi dan situasi yang tidak terduga sehingga dapat tetap memanah dengan baik dalam posisi apapun, seperti contoh

Prinsip, Cabang, Rukun Panahan dan Sifat yang Harus Dimiliki Seorang Pemanah

Prinsip Panahan Dari Para Ahli Panahan (Hal-Hal Yang Harus Dikuasai Oleh Seorang Pemanah) Menurut: Abu Hashim Al Mawardi (abad 8 Masehi): Cara memegang busur (Bahasa Arab: qabḍah), Cara mengepal/kuncian (qaflah), Cara membidik (i‘timad), Cara melepaskan (iflat). Thahir Al Balkhi (abad 8 Masehi): cara memegang busur, cara mengepal, cara membidik, cara memasang anak panah pada tali busur (tafwiq) cara melepaskan. Ishaq Ar Raqqi (abad 9 Masehi): cara berdiri dengan menyamping di mana sisi badan menghadap target sehingga target menjadi sejajar dengan mata kiri, cara memasang tali busur, cara memasang anak panah pada tali busur, cara mengepal, cara memegang busur,  cara membidik, cara menarik busur dengan dijangkar di sekitar mulut, cara menjadikan mata panah berada pada ruas kedua jari jempol kiri, cara melepaskan, cara membuka tangan dari posisi menggenggam. Abu Ja‘far Muhammad bin Al Hasan Al Harawi (abad 9 Masehi): cara memasang tali busur, ca

Definisi Busur Horsebow dan Thumb Draw

Memperhatikan masih adanya usaha-usaha posting tentang panahan yang tidak ada hubungannya dengan Busur Horsebow dan Teknik Thumb Draw, maka ada baiknya menjelaskan ulang apakah itu Busur Horsebow dan Thumb Draw. Sebelum itu, untuk dapat paham secara utuh, perlu diketahui bahwa tradisi panahan di dunia ini tidaklah sama semuanya, tradisi panahan di dunia ini berbeda-beda menurut perkembangan kebudayaan dan peradabannya masing-masing. Secara umum, ada 2 tradisi besar panahan, yaitu: Tradisi Barat dengan jenis busur dan teknik yang biasa digunakan orang-orang barat semenjak dahulu seperti tradisi peradaban Celtic/Galia, tradisi peradaban Romawi dan Yunani, tradisi peradaban Germanic, tradisi peradaban Norse/Viking, tradisi peradaban Slavia, dan sebagainya termasuk tradisi peradaban Barat Modern. Serta ada Tradisi Timur dengan jenis busur dan teknik yang digunakan orang-orang timur seperti dalam tradisi peradaban Islam (Arab, Ottoman, Mamluk, Mughal, dsb), tradisi peradaban Step

Ketika Ali bin Abi Thalib Mengajari Anaknya Memanah

Dari Kitab Telhis-i Resailu'r-rumat karya Mustafa Kani, yaitu kitab panahan Utsmaniyah Turki*), dalam Bab Panutan Peralatan Seni Memanah dan dikutip dari Kitab As-Sunan**) karya Al Bayhaqi, disebutkan dalam suatu penjelasan hadits bahwa: Sahabat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam , Ali bin Abi Thalib Rodhiyallahu'anhu mengajarkan memanah kedua putra beliau, yaitu Hasan dan Husayn Rodhiyallahu'anhuma semenjak usia dini. Dan untuk melindungi jempol kedua putranya yang masih lemah, beliau membuatkan keduanya pelindung jempol berupa cincin jempol (thumb ring) yang terbuat dari tanduk kambing. *) Kitab Telhis-i Resailu'r-rumat adalah kitab panahan Utsmaniyah Turki karya Mustafa Kani yang diterbitkan tahun 1847 atas prakarsa Sultan Mahmud Khan bin Abdul Hamid yang memiliki perhatian besar terhadap panahan. **) Kitab As-Sunan Al Kubra adalah kitab hadits yang disusun pada awal abad 11 Masehi, karya ulama Asy Syafiiyah bernama Ahmad bin Husayn Al Bayhaqi

Jalan Juang Para Ksatria Muslim dalam Meniti Ilmu Furusiyyah

mamluk warior Kaidah Dalam Pelatihan Keahlian dan Kemampuan Fisik serta Furusiyyah (Berkuda, Memanah, Pedang dan Tombak) Dikutip dari Kitab Al Furusiyyah karya Ibnul Qoyyim Rahimahullah, bahwa: Ali bin Ja'd berkata: Syu'bah telah bercerita kepada kami, dia berkata: Qatadah telah mengabariku, dia berkata: Aku telah mendengar Abu 'Utsman An Nahdi, dia berkata: "Telah datang kepada kami surat dari Khalifah Umar bin Al Khattab ketika kami sedang berada di Azerbaijan bersama ‘Utbah bin Farqad Rodhiyallahu'anhum ajmain. Amma ba'du: "Hendaklah kalian memakai sarung, menggunakan selendang, bersandal, buanglah semua sepatu, buanglah semua celana, wajib atas kalian menggunakan baju bapak kalian, Isma'il. Jauhilah hidup bersenang-senang dan ciri-ciri orang 'Ajam. Wajib atas kalian mempergunakan panas matahari, karena ia adalah al hammam (pemandian) bagi bangsa Arab. Dan tama'daduu*). Pilihlah jalan hidup yang keras dan sulit, ikhlaulaquu (si

Adab Bagi yang Anak Panahnya Meleset Saat Berlatih

kitab al furusiyyah "...Dan jika meleset dari sasaran, maka jangan gelisah, jangan gundah dan jangan berputus asa dari rahmat Allah Ta'ala. Meleset dalam permainan ini lebih dicintai Allah daripada tepat dalam permainan yg lain. Jangan mencela busurnya, panahnya, dirinya atau pembimbingnya, karena ini merupakan bentuk kezhaliman dan memancing permusuhan. Hendaknya tetap bertahan bersama panah meski masih sering meleset. Bisa jadi sebentar kemudian yg tadinya meleset menjadi tepat, hendaknya dipahami bahwa meleset itu adalah awal dari tepatnya sasaran, kesalahan adalah awal dari perbaikan..." (al furusiyah hal. 402, penerjemah: Abu Umar Abdillah) Kalimat di atas adalah terjemahan dari Kitab Al-Furusiyyah Karangan Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah, seorang ulama besar ahli ilmu yang juga mendalami panahan.

Adab dan Akhlak Pemanah Terhadap Guru, Para Ahli, Senior, dan Rekan Sesama Pemanah

Panahan yang merupakan perpaduan kesakralan sunnah dan bagian kedisiplinan furusiyah memiliki tujuan mulia, yaitu menciptakan seorang Faris yang mahir, tangkas, berbudi luhur, beradab dan berakhlak mulia. Oleh karena itu para ulama dan ahli panahan di masa lalu menetapkan berbagai kode etik, adab, dan akhlak yang berasal dari syariat Islam yang wajib diterapkan oleh setiap Pemanah Muslim . Setelah mengetahui 15 adab dan akhlak Pemanah Muslim secara umum, maka berikut adalah adab dan akhlak Pemanah Muslim terhadap para guru, para ahli, para senior dan rekan-rekannya sesama pemanah yang dirangkum dari berbagai kitab panahan peradaban Islam. Adab dan Akhlak terhadap Guru, Ahli, Senior: 1. Rendah hati dan hormat dalam bersikap kepada guru, ahli, dan senior. 2. Sopan dan ramah dalam berbicara kepada guru, ahli, dan senior. 3. Memahami kebiasaan, adat istiadat, tata krama, perilaku keseharian maupun tata cara pelatihan guru, ahli, dan senior, serta berusaha menyesuaikan diri te

Adab dan Akhlak Seorang Pelajar Ilmu Panahan

Ustadz Jamal In Action Adab dan akhlak seorang pelajar ilmu panahan berdasarkan kitab Al Ghuyah Al Murami 1.      Mempersiapkan diri untuk belajar dan memposisikan diri sebagai pelajar. 2.      Rendah hati, mendengar dengan saksama, dan mematuhi apa-apa yang mendatangkan rida Allah serta Rasulullah. 3.      Memperhatikan dan menguasai secara teliti dasar-dasar panahan dan pengetahuan penting lainnya yang disampaikan oleh guru memanah. 4.      Menguasai secara menyeluruh dasar-dasar panahan dengan sempurna melalui pelatihan yang keras dan teratur. 5.      Bertekad kuat untuk mampu menarik busur dengan sempurna dan mencapai akurasi di jarak yang jauh. 6.      Bertekad kuat untuk menguasai cara menarik busur hingga anggota tubuhnya menjadi kuat untuk memanah sehingga tidak akan menyalahi berbagai kaidah dasarnya. 7.      Menjadi bijaksana dengan berlatih secara sabar, tekun, dan gigih. 8.      Berlatih secara keras, banyak, dan teratur sebagai kewajiban seorang pelaj

Keutamaan Berjalan Di Antara Dua Target Panahan

KEUTAMAAN BERJALAN DIANTARA DUA TARGET, DAN INILAH YANG DIKERJAKAN OLEH PARA PENDAHULU ISLAM Telah diriwayatkan oleh Ath Thabrani dari hadits Sa'id bin Musayyib dari Abu Dzar dia berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: "Barangsiapa yang berjalan antara dua target; dia mendapatkan dalam setiap langkahnya satu kebaikan." Ibrahim At Taimi berkata: dari bapaknya: "Aku melihat Hudzaifah berlari diantara dua target di Mada`in dengan memakai baju gamis." Al Auza'i berkata: dari Bilal bin Sa'id: "Aku bertemu kaum yang berlari diantara beberapa target, dan saling tertawa, lalu ketika malam tiba mereka menjadi rahib-rahib." Mujahid berkata: "Aku melihat Ibnu 'Umar berlari diantara dua target, dan dia berkata: "Aku bersama dengannya." (yaitu: bersama Sunnah Nabi saw) Dan telah kami kedepankan tadi bahwa 'Uqbah bin 'Aamir pernah berlari antara dua target sedangkan dia telah tua renta." ~Al Fu