Langsung ke konten utama

Cara Meningkatkan Akurasi Memanah Dengan Cepat dan Mudah



Sudah sejak awal 2014 an saya mengenal panahan, dulu mulainya dari panahan standard, karena temen2 di lingkungan saya, semua menggunakan panah standard, jadi ikutlah pula saya menggunakan panah standar kala itu.

Hingga beberapa bulan sesudah itu, ada orang baik yang menghibahkan sebuah busur kecil buatan korea, dengan hiasan mirip batik yang menutupi sebagian besar body-nya, ya benar, KTB!

Kemudian, saya mencoba menarik-narik busur kecil tersebut dan mencoba memanahkannya beberapa kali dan... bisa ditebak, saya langsung jatuh cinta dengan busur korea yang ukurannya mungil jika dibandingkan dengan busur standar yang saya bawa.

Setelah itu, saya mulai mendalami panahan tradisional alias horsebow. Dengan minimnya sumber keilmuan, maka satu-satunya cara hanya coba-coba sambil mencari-cari literatur di google atau video2 di youtube tentang panahan tradisional.

Satu hal yang saya ingat ketika itu adalah, busur tradisional bila dibandingkan dengan busur standard itu... liar! Karena... saya sangat sulit mendapatkan akurasi untuk bidikan yang saya lepaskan. Bahkan untuk jarak 10m ketika itu, akurasi adalah hal yang langka. wkwkw... Parah wes pokoknya. '😊

Kalo gak bisa menemukan keasyikan busur horsebow, maka dijamin akan berhenti di tengah jalan.

Sedikit frustasi iya, tapi berhenti? Tidak! Justru ini tantangan yang harus ditaklukkan, begitu saya dulu mikirnya. sederhana.

Dalam perjalanannya, saya mencoba berbagai macam busur, teknik dan jenis anak panah. Mulai dari yang bahan bambu petung, ramin, bambu cina, pinus, dll. berbagai desain pun saya coba. Bulu panjang, pendek, 2 bulu sampe 4 bulu, dll. Semua saya coba. rakus pokoknya. Hal ini saya lakukan sekedar untuk memuaskan rasa penasaran saya dengan busur horsebow.

Hingga saya sampai berkesimpulan, meskipun teknik memanah dan busurnya keren, tapi jika anak panah yang kita pakai tidak presisi, maka akurasi tinggallah mimpi. Bisa diibaratkan, anak panah adalah ujung tombak dari semua usaha yang kita lakukan, kalo ianya jelek, maka hasil memanahpun akan jelek, tapi jika anak panah kita bagus, maka hasil memanah akan lebih baik.

Akhirnya, setelah mencoba-coba berbagai macam anak panah, akhirnya saya menemukan formula desain yang pas untuk menaklukkan target bidikan saya. Akurasi mulai naik dan mulai berani menambah jarak hingga jarak maksimal di lapangan yang biasa saya pake.

Alhamdulillah... masa-masa frustasi untuk menaikkan akurasi akhirnya terlewati. hehe...

Jadi bro... Kalo memanahmu masih berantarakan, akurasi ambyar, padahal sudah berlatih keras, believe me, saya pernah di posisi itu. Berat, apalagi kalo komunitas tidak mendukungmu. Tapi jangan khawatir, aku ada disini... saya bantu selagi masih bisa.

Untuk kamu yang masih mau menaikkan akurasi namun masih terkendala masalah anak panahnya, jangan ragu kontak saya wa.me/6281804203044

untuk mendapatkan anak panah yang sesuai dengan teknik dan busurmu. Masalah harga, sangat terjangkau lah. bisa dirembug baik-baik. Karena akurasi lebih bernilai dari sekedar materi. Betul khan?

KangRoy

Pemanah juga, sepertimu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Busur Panah Bambu Disertai Foto/Gambar

Cara membuat busur panahan memerlukan ketekunan dan kesabaran, karena tidak sembarang orang mau dan mampu melewati langkah-langkah pembuatannya. Setiap detail dan setiap inchi dari busur panah yang akan kita buat harus benar-benar kita teliti agar mendapatkan hasil yang sempurna. Akan tetapi, membuat busur panah juga tidak sesulit yang anda bayangkan. Saya akan membagikan cara membuatnya dengan disertai gambar/foto untuk memudahkan anda dalam mengerjakannya. Langkah 1. Siapkan bahan-bahan untuk membuat busur panah dari bambu, antara lain: fiberglass panjang 1 meter, tebal 2 mm, lebar 4 cm, 2 lembar bambu wulung / petung, panjang 1 meter, tebal 2-3 mm, lebar 4 cm, 1 batang handle, panjang 10 cm, lebar 3 cm, tebal 2 cm siyah (tempat meletakkan tali busur) bahan busur panah bambu Siapkan alat-alat lain: Lem epoxy, bisa dibeli di toko besi Klem C Tali pengikat (saya menggunakan tali dari ban dalam sepeda motor) Jig (untuk membentuk kurva busur), Saya menggunaka

Anak 18 Tahun ini Membuat Busur 35 LBS dengan Belajar Via WhatsApp Saja

Entah kenapa, seperti ada dorongan yang kuat di dalam diri saya untuk menulis mengenai kisah sederhana mengenai seorang anak usia 18 tahun, yang belajar membuat busur hanya lewat facebook dan kemudian berlanjut lewat WA. Tanpa pernah bertemu sama sekali dengan pengajarnya. syariz ihsan Dan yang luar biasa lagi - masya Allah - busur buatannya benar-benar jadi dan bisa digunakan. Berat tarikannya mencapai 35 lbs, sama dengan busur yang saya produksi :) Kisah ini berawal ketika saya diajak berkenalan oleh seorang anak bernama Syariz Ihsan, warga negara Malaysia, lewat facebook, sebelumnya saya mengira jika orang ini setidaknya seumuran saya, atau mungkin 25-30 an tahun. Setelah beberapa kali berdialog lewat fb chat, komunikasi berlanjut via WA yang lebih intens. Dari awal saya memang sangat menaruh perhatian kepada orang ini karena keseriusannya dalam belajar membuat busur meskipun berasal dari negeri seberang. Belakangan baru saya ketahui kalau umurnya baru 18 tahun. desa

Turnamen Nasional Seni Memanah Tradisional Horsebow. Spirit of Heroes I

Kang Roy. Photo by Kang Jeka Sejarah berulang... :) Entah darimana saya harus memulai... Ide mengadakan lomba memanah bergema di grup wa Panah Asmara, sebuah grup kecil yang mewadahi para pemula pelajar pemanah tradisional horsebow di bilangan kota Yogyakarta. Keinginan untuk mengadakan mini turnamen juga sudah sejak lama dimunculkan, tapi sepertinya... kami belum berani untuk unjuk diri merencana dan mengeksekusi ide ini. Gayung bersambut ketika keinginan untuk mengadakan lomba memanah ini saya lontarkan di KPBI Cabang Joglo, hingga akhirnya ide ini di dengan oleh para pengurus KPBI pusat dan ternyata responnya sangat positif. Mengingat... KPBI Cabang Joglo merupakan salah satu cabang awal ketika KPBI berdiri, terlebih lagi... perkembangan pengguna horsebow di kota Yogyakarta juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dan yang lebih menjadi pertimbangan adalah... Kota Yogyakarta adalah kota budaya, kota wisata sekaligus kota pendidikan dan dianggap sangat klop