Langsung ke konten utama

Suasana yang Dihidupkan Ketika Bermain Panahan

Pemanah Malaysia


Dari berbagai riwayat digambarkan bagaimana suasana kegiatan memanah dalam peradaban Islam di masa lalu, baik pelatihan maupun pertandingan. Yang paling utama adalah kegiatan memanah harus dalam suasana yang penuh persaudaraan atau ukhuwah Islamiyah dengan mengutamakan adab dan akhlak sesuai ajaran agama Islam. Kitab panahan Utsmani menggambarkan suasana pertandingan yang Islami dengan diawali ucapan salam dan saling menjabat tangan antar dua kelompok yang mendapat giliran memanah, serta dihiasi dengan ucapan-ucapan berbagai kalimat tayibah.

Secara umum, suasana yang diciptakan dalam pelatihan maupun pertandingan adalah: Islami, penuh adab dan rasa saling menghormati, penuh persaudaraan, semangat persatuan, persaingan yang sehat, cair, ceria, penuh tawa, semangat dan saling menyemangati, serta saling menasihati dalam kebaikan. Beberapa kutipan riwayat tentang suasana memanah adalah sebagai berikut.

Ibnul Qayyim mengutip riwayat tentang suatu kaum yang biasa memanah dalam suasana ceria dan saling tertawa. Dari Al Auza’i, dari Bilal bin Sa’id, ia berkata, “Aku bertemu kaum yang berlari antara beberapa target, dan saling tertawa, lalu ketika malam tiba mereka menjadi rahib-rahib.”

Diriwayatkan dalam suatu hadis dari Imam Al Bukhari yang menyiratkan semangat persatuan yang digalang Rasulullah bagi dua kelompok yang sedang memanah. Dari Salamah bin Al Akwa' , ia berkata, “Rasulullah keluar menuju suatu kaum yang sedang bermain panahan, maka Beliau bersabda, “Panahlah putra-putra Ismail, karena bapak kalian dahulu adalah seorang pemanah. Panahlah dan aku bersama Bani Fulan.” Maka salah satu kelompok dari dua kelompok tersebut menahan tangan-tangan mereka (berhenti memanah), maka Beliau bersabda, “Ada apa dengan kalian, kenapa tidak memanah?” Maka mereka berkata, “Bagaimana kami bisa memanah sedangkan Anda bersama mereka?” Maka Beliau bersabda, “Panahlah dan aku bersama kalian semua.””

Dalam kitab Al Furusiyah, disebutkan beberapa riwayat yang menunjukkan semangat kaum Muslimin dalam memanah hingga mereka berlari di antara target-target. Ibrahim At Taimi berkata dari bapaknya: “Aku telah melihat Hudzaifah bin An Nu'man berlari-lari antara dua sasaran di kota Mada’in.” Mujahid berkata, “Aku melihat Ibnu Umar berlari di antara dua target,” dan ia berkata, “Aku bersama dengannya.” Disebutkan juga bahwa Uqbah bin Amir Al Juhani berlari di antara dua target, sedangkan ia adalah seorang kakek lanjut usia.

Diriwayatkan dalam Musnad Imam Ahmad bahwa ketika Uqbah bin Amir Al Juhani meminta Abdullah bin Zaid untuk mengikutinya berlatih memanah, Abdullah seperti nyaris bosan. Maka Uqbah menasihatinya dengan berkata, “Maukah kamu aku kabarkan sebuah hadis yang aku dengar dari Rasulullah ?” ia menjawab, “Mau.” Uqbah berkata, “Saya telah mendengar beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah akan memasukkan tiga orang ke dalam surga karena satu anak panah, yaitu orang yang membuatnya dengan mengharapkan kebaikan; orang yang menyiapkannya di jalan Allah; serta orang yang memanahkannya di jalan Allah.”

Oleh: Irvan Pani Abu Aqilah
Ketua KPBI (Komunitas Panahan Berkuda Indonesia)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Busur Panah Bambu Disertai Foto/Gambar

Cara membuat busur panahan memerlukan ketekunan dan kesabaran, karena tidak sembarang orang mau dan mampu melewati langkah-langkah pembuatannya. Setiap detail dan setiap inchi dari busur panah yang akan kita buat harus benar-benar kita teliti agar mendapatkan hasil yang sempurna. Akan tetapi, membuat busur panah juga tidak sesulit yang anda bayangkan. Saya akan membagikan cara membuatnya dengan disertai gambar/foto untuk memudahkan anda dalam mengerjakannya. Langkah 1. Siapkan bahan-bahan untuk membuat busur panah dari bambu, antara lain: fiberglass panjang 1 meter, tebal 2 mm, lebar 4 cm, 2 lembar bambu wulung / petung, panjang 1 meter, tebal 2-3 mm, lebar 4 cm, 1 batang handle, panjang 10 cm, lebar 3 cm, tebal 2 cm siyah (tempat meletakkan tali busur) bahan busur panah bambu Siapkan alat-alat lain: Lem epoxy, bisa dibeli di toko besi Klem C Tali pengikat (saya menggunakan tali dari ban dalam sepeda motor) Jig (untuk membentuk kurva busur), Saya menggunaka

Anak 18 Tahun ini Membuat Busur 35 LBS dengan Belajar Via WhatsApp Saja

Entah kenapa, seperti ada dorongan yang kuat di dalam diri saya untuk menulis mengenai kisah sederhana mengenai seorang anak usia 18 tahun, yang belajar membuat busur hanya lewat facebook dan kemudian berlanjut lewat WA. Tanpa pernah bertemu sama sekali dengan pengajarnya. syariz ihsan Dan yang luar biasa lagi - masya Allah - busur buatannya benar-benar jadi dan bisa digunakan. Berat tarikannya mencapai 35 lbs, sama dengan busur yang saya produksi :) Kisah ini berawal ketika saya diajak berkenalan oleh seorang anak bernama Syariz Ihsan, warga negara Malaysia, lewat facebook, sebelumnya saya mengira jika orang ini setidaknya seumuran saya, atau mungkin 25-30 an tahun. Setelah beberapa kali berdialog lewat fb chat, komunikasi berlanjut via WA yang lebih intens. Dari awal saya memang sangat menaruh perhatian kepada orang ini karena keseriusannya dalam belajar membuat busur meskipun berasal dari negeri seberang. Belakangan baru saya ketahui kalau umurnya baru 18 tahun. desa

Turnamen Nasional Seni Memanah Tradisional Horsebow. Spirit of Heroes I

Kang Roy. Photo by Kang Jeka Sejarah berulang... :) Entah darimana saya harus memulai... Ide mengadakan lomba memanah bergema di grup wa Panah Asmara, sebuah grup kecil yang mewadahi para pemula pelajar pemanah tradisional horsebow di bilangan kota Yogyakarta. Keinginan untuk mengadakan mini turnamen juga sudah sejak lama dimunculkan, tapi sepertinya... kami belum berani untuk unjuk diri merencana dan mengeksekusi ide ini. Gayung bersambut ketika keinginan untuk mengadakan lomba memanah ini saya lontarkan di KPBI Cabang Joglo, hingga akhirnya ide ini di dengan oleh para pengurus KPBI pusat dan ternyata responnya sangat positif. Mengingat... KPBI Cabang Joglo merupakan salah satu cabang awal ketika KPBI berdiri, terlebih lagi... perkembangan pengguna horsebow di kota Yogyakarta juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dan yang lebih menjadi pertimbangan adalah... Kota Yogyakarta adalah kota budaya, kota wisata sekaligus kota pendidikan dan dianggap sangat klop