Langsung ke konten utama

Ternyata Ulama Ini Ahli Panahan Dengan Akurasi Sangat Tinggi!



Sepanjang sejarah peradaban Islam, tersebutlah berbagai nama dari kalangan alim ulama paska generasi sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in yang terkenal atas skill dan pengetahuannya yang luas di bidang furusiyah terutama ilmu panahan. Di antaranya:

Dari zaman Abbasiyah (mulai abad ke-8 Masehi) tersebut nama Imam Asy Syafi'i Rahimahullah yang memiliki akurasi 9 dari 10 (Siyar A'lam An Nubala', Imam Adz Dzahabi) dan Imam Al Bukhari Rahimahullah yang nyaris tidak pernah membuat kesalahan dalam mengenai sasaran (Sirah Al Imam Al Bukhari).

Imam Asy Syafi'i mempelajari ilmu panahan Arab di Hijaz dan ahli menggunakan busur Arab Badawi dan busur komposit Arab Al Wasithiyah. Imam Al Bukhari yang asli penduduk Kota Bukhara di Khorasan yang memiliki tradisi panahan serta memanah berkuda yang kuat, ahli dalam menggunakan busur komposit Khorasan, al qaws al khurasaniyah. Wilayah Khorasan di zaman Imam Al Bukhari merupakan tulang punggung militer Abbasiyah dan sebagai pusat para ahli panahan dan panahan berkuda di seluruh wilayah Daulat Islam. Dikatakan Imam Al Bukhari selalu menunggang kuda ketika berlatih memanah.

Dari zaman Mamluk (mulai abad ke-13 Masehi) di Mesir dan Syam yang memiliki tradisi furusiyah kuat serupa dengan dinasti Abbasiyah muncul nama-nama ulama berikut:

Ulama-ulama rahimahumullah yang paham tentang furusiyah dan panahan yang menulis kitab tentangnya (dari Adab Al Furusiyah):


  1. Sharaf al-Din al-Dimyati (wafat 705/1305–6)
  2. Badr al-Din Ibn Jama‘ah(wafat 733/1333)
  3. Ibn Qayyim al-Jawziyah (wafat 751/1350)
  4. ‘Izz al-Din Ibn Jama‘ah (wafat 819/1416)
  5. Wali al-Din Ahmad al-‘Iraqi (wafat 826/1422)
  6. Shams al-Din Muhammadal-Sakhawi (wafat 902/1497)
  7. Jalal al-Din ‘Abd al-Rahman al-Suyuti (wafat 911/1505)


Ulama-ulama yang disebut sebagai praktisi dan ahli panahan dari zaman Mamluk (International Furusiyah Studies):


  • Muhammad al-Aqsara’i al-Hanafi (wafat 749/1348), penulis kitab panahan sekaligus ahli panahan dan ahli tombak panjang (lance) baik di atas kuda maupun menggunakan kaki.
  • ‘Ala’ al-Din al-Akhmimi al-Naqib, hakim kepala mazhab Syafi'i Kesultanan Mamluk (menjabat 906–22/1501–16) disebut sebagai ahli panahan yang sulit ditandingi.


Para ahli panahan di zaman Mamluk ini menggunakan busur mamluk atau busur komposit Damaskus, al qaws al dimashq. Ilmu panahan di zaman Mamluk merupakan kelanjutan dari ilmu panahan Abbasiyah dengan beberapa pengaruh dari tradisi Turki Kipchak.

Yuk lanjutkan tradisi para ulama...

Penulis:
Irvan Pani Abu Aqilah
Ketua KPBI (Komunitas Panahan Berkuda Indonesia)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Busur Panah Bambu Disertai Foto/Gambar

Cara membuat busur panahan memerlukan ketekunan dan kesabaran, karena tidak sembarang orang mau dan mampu melewati langkah-langkah pembuatannya. Setiap detail dan setiap inchi dari busur panah yang akan kita buat harus benar-benar kita teliti agar mendapatkan hasil yang sempurna. Akan tetapi, membuat busur panah juga tidak sesulit yang anda bayangkan. Saya akan membagikan cara membuatnya dengan disertai gambar/foto untuk memudahkan anda dalam mengerjakannya. Langkah 1. Siapkan bahan-bahan untuk membuat busur panah dari bambu, antara lain: fiberglass panjang 1 meter, tebal 2 mm, lebar 4 cm, 2 lembar bambu wulung / petung, panjang 1 meter, tebal 2-3 mm, lebar 4 cm, 1 batang handle, panjang 10 cm, lebar 3 cm, tebal 2 cm siyah (tempat meletakkan tali busur) bahan busur panah bambu Siapkan alat-alat lain: Lem epoxy, bisa dibeli di toko besi Klem C Tali pengikat (saya menggunakan tali dari ban dalam sepeda motor) Jig (untuk membentuk kurva busur), Saya menggunaka

Anak 18 Tahun ini Membuat Busur 35 LBS dengan Belajar Via WhatsApp Saja

Entah kenapa, seperti ada dorongan yang kuat di dalam diri saya untuk menulis mengenai kisah sederhana mengenai seorang anak usia 18 tahun, yang belajar membuat busur hanya lewat facebook dan kemudian berlanjut lewat WA. Tanpa pernah bertemu sama sekali dengan pengajarnya. syariz ihsan Dan yang luar biasa lagi - masya Allah - busur buatannya benar-benar jadi dan bisa digunakan. Berat tarikannya mencapai 35 lbs, sama dengan busur yang saya produksi :) Kisah ini berawal ketika saya diajak berkenalan oleh seorang anak bernama Syariz Ihsan, warga negara Malaysia, lewat facebook, sebelumnya saya mengira jika orang ini setidaknya seumuran saya, atau mungkin 25-30 an tahun. Setelah beberapa kali berdialog lewat fb chat, komunikasi berlanjut via WA yang lebih intens. Dari awal saya memang sangat menaruh perhatian kepada orang ini karena keseriusannya dalam belajar membuat busur meskipun berasal dari negeri seberang. Belakangan baru saya ketahui kalau umurnya baru 18 tahun. desa

Turnamen Nasional Seni Memanah Tradisional Horsebow. Spirit of Heroes I

Kang Roy. Photo by Kang Jeka Sejarah berulang... :) Entah darimana saya harus memulai... Ide mengadakan lomba memanah bergema di grup wa Panah Asmara, sebuah grup kecil yang mewadahi para pemula pelajar pemanah tradisional horsebow di bilangan kota Yogyakarta. Keinginan untuk mengadakan mini turnamen juga sudah sejak lama dimunculkan, tapi sepertinya... kami belum berani untuk unjuk diri merencana dan mengeksekusi ide ini. Gayung bersambut ketika keinginan untuk mengadakan lomba memanah ini saya lontarkan di KPBI Cabang Joglo, hingga akhirnya ide ini di dengan oleh para pengurus KPBI pusat dan ternyata responnya sangat positif. Mengingat... KPBI Cabang Joglo merupakan salah satu cabang awal ketika KPBI berdiri, terlebih lagi... perkembangan pengguna horsebow di kota Yogyakarta juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dan yang lebih menjadi pertimbangan adalah... Kota Yogyakarta adalah kota budaya, kota wisata sekaligus kota pendidikan dan dianggap sangat klop