Langsung ke konten utama

Kisah Pemanah Di Perang Uhud, Rahasia Hikmah Yang Terungkap!

Perang Uhud, salah satu perang besar yang terjadi antara kaum muslimin yang dipimpin oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dengan kaum musyrikin Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb (yang ketika itu masih kafir). Perang ini merupakan perang yang dahsyat, bagaimana tidak... kaum musyrikin Makkah rela menempuh perjalanan sejauh 450KM (berjalan dari Makkah ke Madinah) untuk menghabisi kaum muslimin.

Di pertempuran ini pula terbunuh Singa Allah Hamzah Bin Abdul Muththalib, paman dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam.

Perang ini terjadi di sekitar bukit Uhud di luar kota Madinah, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam mengatur posisi pasukan dengan membelakangi Uhud dan menghadap Madinah, sehingga pasukan musuh berada di tengah kaum muslimin dan Madinah.


Jabal Rumat, foto diambil dari lokasi perang Uhud

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menunjuk satu detasemen yang terdiri 50 dari pemanah ulung yang dikomandani oleh Abdullah bin Jubair, pasukan ini diposisikan di Jabal Rumat / Jabal Ainain, sekitar 150 meter dari pasukan kaum Muslimin. Karena pentingnya posisi pemanah ini, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda kepada mereka: "Lindungilah kami dengan anak panah, agar musuh tidak menyerang kami dari arah belakang. Tetaplah di tempatmu, entah kita di atas angin atau pun terdesak, agar kita tidak diserang dari arahmu."

Beliau juga bersabda: "Lindungilah punggung kami. Jika kalian melihat kami sedang beretempur, maka kalian tidak perlu membantu kami. Jika kalian melihat kami telah mengumpulkan harta rampasan, maka janganlah kalian turun bergabung bersama kami."

Al-Bukhori meriwayatkan: Beliau bersabda:"Jika kalian melihat kami disambar burung sekalipun, maka janganlan kalian meninggalkan tempat itu, kecuali ada utusan yang datang kepada kalian. Jika kalian melihat kami dapat mengalahkan mereka, maka janganlah kalian meninggalkan tempat, hingga ada utusan yang datang kepada kalian."

Akan tetapi tatkala pasukan kaum muslimin hampir meraih kemenangan dan pasukan pemanah melihat orang-orang muslim sudah mengumpulkan harta rampasan dari pihak musuh, mereka pun dikuasai egoisme kecintaan terhadap duniawi. 40 pemanah melanggar perintah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dan turun ke lembah Uhud untuk ikut mengumpulkan harta ghanimah. Hingga tertinggal 10 pemanah saja di Jabal Rumat.

Dalam kondisi ini, situasi berbalik hingga kaum muslimin terjepit dan kocar-kacir hingga hampir-hampir Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam terbunuh.

Akan tetapi dalam pertempuran selanjutnya, kaum muslimin yang dipimpin Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam mampu membalikkan keadaan hingga menguasai pertempuran, meskipun banyak sekali para sahabat yang gugur demi menyelamatkan beliau.

Jabal Uhud
Melihat begitu sengitnya pertempuran antara dua kekuatan besar saat itu, serta dengan menganalisa jalannya pertempuran, maka akan banyak sekali pelajaran dan hikmah yang bisa kita ambil. Salah seorang penggiat panahan tradisional sekaligus ketua KPBI (Komunitas Panahan Berkuda Indonesia) Irvan Pani Abu Aqilah meringkasnya menjadi beberapa poin.

Hikmah yang bisa kita pelajari dari Perang Uhud:

  1. Bahwa pemanah wajib sabar; tidak boleh tergesa-gesa, grasa-grusu, sradak-sruduk, tidak boleh terlalu cepat mengambil kesimpulan.
  2. Bahwa pemanah wajib waspada dan awas; tidak boleh lalai, lengah, terhanyut, apalagi terhasut.
  3. Bahwa pemanah wajib istiqomah taat dan bersikap amanah pada tugas yang dibebankan padanya.
  4. Bahwa pemanah harus cerdas dan cerdik, memiliki rasio, logika, dan penuh perhitungan dalam setiap tindakannya dan paham atas konsekuensi dari semua tindakannya tersebut.
  5. Bahwa dalam pemikiran dan perbuatan pemanah harus memprioritaskan apa-apa yang penting menurut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, terutama sunnah-sunnah beliau.
  6. Bahwa hati pemanah harus selalu berzikir mengingat Allah Yang Berkuasa atas setiap aktivitas panahan (QS Al Anfal ayat 17: wamaa ramayta idz ramayta walaakinna Allaaha ramaa) sehingga tidak mudah tergoda oleh fitnah dunia.

Dari segi teknis, melihat posisi Jabal Rumat dan pasukan kaum muslimin, maka para pemanah terdahulu mampu menembakkan anak panah sejauh 150 meter untuk menghalau detasemen musuh yang dikomandani oleh Khalid bin Walid.

Melihat jarak panahan yang begitu jauh (150 meter), tentunya membuat kita harus semakin giat berlatih untuk menajamkan insting memanah kita. Lebih dari itu, kita membutuhkan sarana panahan yang terbaik, dari tekniknya, busurnya serta anak panahnya, quiver dan sebagainya.

Bagaimana dengan anda? Sudah latihan hari ini?

Komentar

  1. Jazakumullah Khairan untuk sharingnya Kang Roy..

    BalasHapus
  2. Subhanallah, artikel yg bagus & bermanfaat

    BalasHapus
  3. 150m, target yg lumayan butuh sarana/busur yg memadai, mdh2an Alloh mudahkan agar bisa mengamalkan.

    BalasHapus
  4. mantabs kang roy... teruskan nulis blog nya...

    BalasHapus
  5. Kok penangkapan saya berbeda. 150 m itu jarak pemanah dg pasukan induk (muslim). Musuh yg dipanah itu jika ada yg datang dari balik bukit... tentang jaraknya, kalau masih jauh ya bisa lebih 150 m dan kalau sdh dekat ya mjd sangat dekat. Kan perintah Rosululloh kpd pemah adalah utk melindungi musuh yg datang dari punggung (bukan dari depan).

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Busur Panah Bambu Disertai Foto/Gambar

Cara membuat busur panahan memerlukan ketekunan dan kesabaran, karena tidak sembarang orang mau dan mampu melewati langkah-langkah pembuatannya. Setiap detail dan setiap inchi dari busur panah yang akan kita buat harus benar-benar kita teliti agar mendapatkan hasil yang sempurna. Akan tetapi, membuat busur panah juga tidak sesulit yang anda bayangkan. Saya akan membagikan cara membuatnya dengan disertai gambar/foto untuk memudahkan anda dalam mengerjakannya. Langkah 1. Siapkan bahan-bahan untuk membuat busur panah dari bambu, antara lain: fiberglass panjang 1 meter, tebal 2 mm, lebar 4 cm, 2 lembar bambu wulung / petung, panjang 1 meter, tebal 2-3 mm, lebar 4 cm, 1 batang handle, panjang 10 cm, lebar 3 cm, tebal 2 cm siyah (tempat meletakkan tali busur) bahan busur panah bambu Siapkan alat-alat lain: Lem epoxy, bisa dibeli di toko besi Klem C Tali pengikat (saya menggunakan tali dari ban dalam sepeda motor) Jig (untuk membentuk kurva busur), Saya menggunaka

Anak 18 Tahun ini Membuat Busur 35 LBS dengan Belajar Via WhatsApp Saja

Entah kenapa, seperti ada dorongan yang kuat di dalam diri saya untuk menulis mengenai kisah sederhana mengenai seorang anak usia 18 tahun, yang belajar membuat busur hanya lewat facebook dan kemudian berlanjut lewat WA. Tanpa pernah bertemu sama sekali dengan pengajarnya. syariz ihsan Dan yang luar biasa lagi - masya Allah - busur buatannya benar-benar jadi dan bisa digunakan. Berat tarikannya mencapai 35 lbs, sama dengan busur yang saya produksi :) Kisah ini berawal ketika saya diajak berkenalan oleh seorang anak bernama Syariz Ihsan, warga negara Malaysia, lewat facebook, sebelumnya saya mengira jika orang ini setidaknya seumuran saya, atau mungkin 25-30 an tahun. Setelah beberapa kali berdialog lewat fb chat, komunikasi berlanjut via WA yang lebih intens. Dari awal saya memang sangat menaruh perhatian kepada orang ini karena keseriusannya dalam belajar membuat busur meskipun berasal dari negeri seberang. Belakangan baru saya ketahui kalau umurnya baru 18 tahun. desa

Turnamen Nasional Seni Memanah Tradisional Horsebow. Spirit of Heroes I

Kang Roy. Photo by Kang Jeka Sejarah berulang... :) Entah darimana saya harus memulai... Ide mengadakan lomba memanah bergema di grup wa Panah Asmara, sebuah grup kecil yang mewadahi para pemula pelajar pemanah tradisional horsebow di bilangan kota Yogyakarta. Keinginan untuk mengadakan mini turnamen juga sudah sejak lama dimunculkan, tapi sepertinya... kami belum berani untuk unjuk diri merencana dan mengeksekusi ide ini. Gayung bersambut ketika keinginan untuk mengadakan lomba memanah ini saya lontarkan di KPBI Cabang Joglo, hingga akhirnya ide ini di dengan oleh para pengurus KPBI pusat dan ternyata responnya sangat positif. Mengingat... KPBI Cabang Joglo merupakan salah satu cabang awal ketika KPBI berdiri, terlebih lagi... perkembangan pengguna horsebow di kota Yogyakarta juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dan yang lebih menjadi pertimbangan adalah... Kota Yogyakarta adalah kota budaya, kota wisata sekaligus kota pendidikan dan dianggap sangat klop