Langsung ke konten utama

Ketika Pemanah Horsebow Nusantara Berlaga

Pemanah Tradisional Jawa

Ini tentang kisahku saat mengikuti perhelatan akbar, Lomba Panahan Tradisional Horsebow Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Daarul Quran binaan KH Yusuf Manshur. Pondok Pesantren ini berlokasi di bilangan Cipondoh Tangerang Selatan.

Event ini merupakan event perdana nasional yang melibatkan tidak kurang dari 130 peserta yang berasal dari 12 provinsi di Indonesia.

Lomba ini dihelat pada hari Ahad 9 Ramadhan 1438 H / 4 Juni 2017 M. Sungguh.. lomba yang benar-benar menguras fisik, emosi dan jiwa. Kondisi lapangan yang panas oleh terik matahari, seolah menguji fisik para pemanah. Bahkan.. saya sampai mandi 4 kali.. karena saking panasnya hari itu. Duel-duel maut antar peserta juga menjadi ujian tersendiri bagi emosi pemanah, termasuk saya. hehe...

Diawali pada saat sahur...
Ketika segenap peserta mempersiapkan diri untuk bersahur bersama, lalu dilanjutkan dengan sholat subuh berjamaah. Alhamdulillah...
Bahkan saat sholat subuh berjamaah, sudah terlihat beberapa pemanah telah menggunakan pakaian tradisional kebesarannya.

kumpul di lapangan futsal


Tepat pukul 05.30 wib, peserta dikumpulkan di lapangan futsal komplek DAQU lalu pawai menuju lapangan tempat lomba diadakan. Melewati gang-gang kecil di belantara Tangerang... masih sedikit lengang, belum banyak warga yang muncul. Mungkin masih pada istirahat selepas sholat subuh. Btw... jarak lapangan futsal ke lokasi lomba sekitar 700 meter.

pawai menuju lapangan
Sebagai info... turnamen nasional kali ini ada babak penyisihan yang harus dilalui:
  1. Fast Shooting, atau memanah cepat jarak 30m, dengan 9 anak panah dalam waktu 45 detik. 3 rambahan.
  2. Target Shooting, atau memanah target jarak 60m, dengan 9 anak panah. 3 rambahan.
Bagi yang lolos babak penyisihan, akan dipilih 8 besar.

Sesampainya di lapangan, para peserta bersiap untuk mengikuti upacara pembukaan. Istimewanya... upacara pembukaan lomba memanah kali ini dihadiri oleh beberapa tamu istimewa loh...

  • Ketua MPR RI Zulkifli Hasan
  • KH Yusuf Manshur
  • Danramil
  • DanDim
  • Polsek
  • Wakil Walikota Tangerang
  • Camat dan Lurah Setempat
Alhamdulillah...

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan & KH Yusuf Manshur
Berfoto bersama para pemanah
Kemudian.. sekitar jam 8.30, seusai upacara, langsung saja panitia memanggil para pemanah di kelompok A dan B untuk masuk ke waiting line. Dan kebetulan... saya masuk ke kelompok B, jadi... langsung saja saya beraksi pertama kali. hihihi...

kelompok pertama
Ada rasa berkecamuk di dalam hati ini... antara gembira, senang, dag dig dug, dan was-was kalo arrow meleset, hingga keyakinan yang kadang tergoyahkan oleh keraguan. Nano-nano!
Tapi.. apapun itu, ujian harus dilalui, tak ada kata mundur. Sekali busur ditarik, pantang anak panah diturunkan. Harus dilepaskan, melesat dan terbang menghampiri target! :D

Siap melesatkan anak panah...

Satu demi satu anak panah melesat menancap di target dengan mantap, meskipun beberapa diantaranya harus mampir di target tetangga atau bahkan melesat jauh tidak mengenai target alias meleset. hehe...

Poin demi poin skor dihitung dan diakumulasi oleh tim scorer. Alhamdulillah... saya mendapatkan skor 19 untuk jarak 30 meter dan skor 16 untuk jarak 60 meter. Total skor 35 poin dan sayapun masuk ke 8 besar. Alhamdulillah... :)

Di 8 besar ini, tahapnya adalah aduan, jadi 2 pemanah diadu untuk mendapatkan skor tertinggi. Memanah di jarak 60 meter dengan 5 anak panah dalam waktu 90 detik. Disinilah saya mulai merasa ada tekanan emosi dan luapan perasaan yang membahana. Perasaan bersaing dalam jalinan ukhuwah dan senyuman.

Ya, meskipun bertanding, tapi kami para pemanah tetep saja saling bersalaman, saling mendukung, cipika cipiki dan berpelukaaan... masya Allah.. suasana yang terbangun begitu indah... permai. Meskipun terik matahari seolah mengiris kulit ari ini. halah... :D

Qodarullah.. di babak aduan ini saya berhadapan dengan pemanah dari Borneo. Seorang pemanah muda ceria dengan ikat kepala berwarna warni yang dihiasi oleh sehelai bulu burung rangkok. Kalo tidak keliru.. nama beliau Adi.

Adi, pemanah borneo, 2 dari kanan. 

Di babak 8 besar ini... dari 5 arrow yang saya lemparkan, hanya 1 yang menancap di target, sedangkan Pemanah Adi, pemanah borneo... anak panahnya meleset dari target semua, sehingga saya berhasil masuk ke babak 4 besar. Kamipun berpelukan setelah melepas arrow ke 5. Masya Allah... begitu dekatnya, padahal baru semalam kami bertatap muka. Kekuatan ukhuwah. Allohu Yaa Lathiif... Engkaulah yang Maha Lembut...



Di babak 4 besar ini... saya bertemu dengan pemanah kawakan, Misnan Al Banjary. Pemanah Medan yang sejak babak awal selalu saya awasi gerak-geriknya. Saya awasi setiap arrow yang melesat dari busurnya. Saya amati setiap poin demi poin yang beliau kumpulkan. Karena... beliau telah menorehkan beberapa kemenangan di perlombaan sebelumnya. Sungguh... pemanah yang tangguh!

Saatnya tiba...
Saya pun berhadapan dengan beliau. 5 arrow disiapkan, target 60 meter telah dipancangkan. Dalam hitungan ketiga, kami harus segera menyelesaikan babak aduan 4 besar ini. Sungguh... sebuah pengalaman emosi dan jiwa yang belum pernah saya alami sebelumnya. Berkecamuk! Antara keinginan untuk menang, kesabaran untuk membidik dan ketenangan saat melesatkan anak panah. Sampai-sampai.. teriknya matahari kala itu tak terasa di kulit ini... hanya ada aku, busur, arrow dan target...

Benar-benar sebuah kondisi psikis yang luar biasa.
Memanah dibawah tekanan seperti ini membutuhkan penguasan diri yang baik. Masya Allah..

Bahkan sampai 2 kali kami bersalaman erat dan berpelukan saling mendukung dan menguatkan. Entah... kondisi ukhuwah yang begitu erat sudah membawa kami menjadi lebih dekat seperti saudara.

Berbagi info arrow, Saya, Misnan, Onnot dan Abu Ahmad 


Dan... qodarullah... di babak ini saya harus menghentikan langkah, karena tidak ada satu anak panah pun yang masuk ke target, sedangkan Pemanah Misnan Al Banjary, kalo tidak salah, bisa memasukkan 2 arrow nya kedalam target. :) Masya Allah.. benar-benar pemanah tangguh.

Di sisi lain...
Pemanah Ayyas.. Pemanah muda joglo, -under 20th sepertinya-, berhadapan dengan pemanah Rizal Abu Umar dari Adz-dzikra, Pertandingan yang sengit, hingga Pemanah Ayyas harus berhenti di 4 besar, dan artinya... saya harus berhadapan dengan Ayyas untuk memperebutkan posisi Juara 3. :D

Pemanah Ayyas... seorang pemanah muda cemerlang, putra dari Pemanah Bambang ASB, salah satu senior kami di KPBI Joglo. 

Joglo vs joglo...
Perebutan posisi ke 3 pun dihelat...
Saya berhadapan dengan Pemanah Ayyas... jeng jeng jeng...

Pemanah Ayyas dan Kang Roy :D
3 arrow disiapkan... target 60 meter telah disiapkan...
arrow pertama saya lepaskan... meleset
arrow kedua saya lepaskan... meleset lagi
arrow ketiga saya lepaskan dan... meleset juga. wkwkwk...

Sedangkan Pemanah Ayyas memasukkan 1 arrownya ke dalam target, hingga beliau pun menjadi juara ke 3. Allohu akbar...!!!

Saya langsung menghampirinya, menyalaminya dan mendekap erat badannya... 
Saya ucapkan selamat kepadanya, sambil melirik ke arah ayahnya yang melompat karena saking girangnya... 
masya Allah... Ayyas Juara..!!!
Joglo Juara..!!!

Perasaan berkecamuk saat itu... antara sedih karena kalah, senang karena sudah bisa sejauh ini melangkah, dan sejuta perasaan lain yang mengalir dalam darah dan melintas dalam hati. ciee...

Pemanah Ayyas & Pemanah Bambang ASB.

Langkah saya terhenti... meskipun waktu terus berjalan...
Duel perebutan posisi 1 dan 2 yang digelar seolah tak berarti lagi bagi saya. Tidak ada rasa nikmat waktu melihatnya. Tapi saya paksakan diri untuk mengambil hikmahnya.

Ketenangan 2 pemanah di shooting line kali ini benar2 terlihat. 2 orang pemanah yang kalem, tenang dan berwibawa dalam balutan busana tradisional kebesarannya...

Dan.. Pemanah Misnan Al-Banjary pun meraih juara 1, sedangkan Rizal Abu Umar Juara 2.

dari kiri ke kanan
Ayyas, Misnan Al-Banjary, Rizal Abu Umar
Alhamdulillah... 
Selamat kepada para pemenang, semoga Allah memberkahi kemenangan antum semua.
See you next time... between the shooting line... :)

Semoga Allah mempertemukan kita dalam kondisi yang lebih baik, dalam ukhuwah yang lebih indah. 

Komentar

  1. Balasan
    1. Luar biasa Kang Roy, salam kenal kang, saya muridnya Coach Anjrah, pengen belajar dari Njenengan

      Hapus
    2. Sama mas... saya juga murid bengalnya coach Anjrah ^_^

      Hapus
  2. Mav kang, koreksi sedikit,,,
    Yang aduan pertama dengan antum squad dr Medan jg namanya tony manahan. Hehe Kebetulan dia satu mobil dengan ana dr cilegon brgktnya. (pujianto tim Cilegon)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya to. Haha..
      Saya malah gak ingat.
      Yg dari borneo itu yg babak penyisihan.

      Terima kasih atas koreksinya :)

      Hapus
  3. Masya Alloh, batokallohu fiikum jamii'an

    BalasHapus
  4. Suatu keberuntungan posisi shooting disamping kang Roy :)

    BalasHapus
  5. Selamat kang Roy, juara bukan segalanya, tapi insyaAllah pahalanya dapat, eh..btw..pake tonkin ya, trus bow nya kayak produk luar ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini saya pakai anak panah kayu ramin mas.
      Busurnya beli second, buatan alibow

      Hapus
  6. Subhanallah mantap kang Roy salam kenal... @Tulus

    BalasHapus
    Balasan
    1. masya Allah.. salam kenal juga mas Tulus.. :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Busur Panah Bambu Disertai Foto/Gambar

Cara membuat busur panahan memerlukan ketekunan dan kesabaran, karena tidak sembarang orang mau dan mampu melewati langkah-langkah pembuatannya. Setiap detail dan setiap inchi dari busur panah yang akan kita buat harus benar-benar kita teliti agar mendapatkan hasil yang sempurna. Akan tetapi, membuat busur panah juga tidak sesulit yang anda bayangkan. Saya akan membagikan cara membuatnya dengan disertai gambar/foto untuk memudahkan anda dalam mengerjakannya. Langkah 1. Siapkan bahan-bahan untuk membuat busur panah dari bambu, antara lain: fiberglass panjang 1 meter, tebal 2 mm, lebar 4 cm, 2 lembar bambu wulung / petung, panjang 1 meter, tebal 2-3 mm, lebar 4 cm, 1 batang handle, panjang 10 cm, lebar 3 cm, tebal 2 cm siyah (tempat meletakkan tali busur) bahan busur panah bambu Siapkan alat-alat lain: Lem epoxy, bisa dibeli di toko besi Klem C Tali pengikat (saya menggunakan tali dari ban dalam sepeda motor) Jig (untuk membentuk kurva busur), Saya menggunaka

Turnamen Nasional Seni Memanah Tradisional Horsebow. Spirit of Heroes I

Kang Roy. Photo by Kang Jeka Sejarah berulang... :) Entah darimana saya harus memulai... Ide mengadakan lomba memanah bergema di grup wa Panah Asmara, sebuah grup kecil yang mewadahi para pemula pelajar pemanah tradisional horsebow di bilangan kota Yogyakarta. Keinginan untuk mengadakan mini turnamen juga sudah sejak lama dimunculkan, tapi sepertinya... kami belum berani untuk unjuk diri merencana dan mengeksekusi ide ini. Gayung bersambut ketika keinginan untuk mengadakan lomba memanah ini saya lontarkan di KPBI Cabang Joglo, hingga akhirnya ide ini di dengan oleh para pengurus KPBI pusat dan ternyata responnya sangat positif. Mengingat... KPBI Cabang Joglo merupakan salah satu cabang awal ketika KPBI berdiri, terlebih lagi... perkembangan pengguna horsebow di kota Yogyakarta juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dan yang lebih menjadi pertimbangan adalah... Kota Yogyakarta adalah kota budaya, kota wisata sekaligus kota pendidikan dan dianggap sangat klop

Tutorial: Kuncian Tali Busur dan Cara Memegang Gagang Busur

  Tutorial: Kuncian Tali Busur dan Cara Memegang Gagang Busur A. Kuncian Tali Busur Mandal (B. Turki) atau locking atau kuncian kepalan untuk mengaitkan tali busur pada jempol dan melakukan drawing ada 6 jenis dengan kode: 63, 69, 72, 73, 83, 24 sesuai Gambar I. Dari kelima jenis kuncian tersebut saling memiliki kekurangan dan kelebihan serta penggunaannya masing-masing. Tapi kuncian yang paling baik dan paling mudah adalah kuncian 63 dan 69. Kode-kode ini berasal dari kodifikasi sandi angka yang biasa digunakan oleh Orang Arab dan Militer Daulah Islam dahulu. Kuncian 63: kelingking, jari manis dan jari tengah menekuk dengan ujung2nya menekan daging pada dasar jari yang menonjol. Jempol menekuk di bawah telunjuk lalu telunjuk mengunci jempol dengan kuku jempol terletak pada ruas kedua telunjuk dan ujung jempol menempel pada sisi sendi kedua jari tengah. Kuncian 69 sama dengan kuncian 63 hanya jari kelingking, jari manis dan jari tengah pada posisi lurus menyandar pada telapa